Menkes: SDM Berkualitas jadi Kunci pelayanan Kesehatan Prima di Rumah Sakit 14 Apr 2021 Jayapura, 14 April 2021 Dalam lawatannya ke RSUD Jayapura (14/4) Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa tenaga kesehatan yang berkualitas merupakan kunci dari rumah sakit unggulan.
Pelayanan prima di seluruh unit: pelayanan medik, pelayanan penunjang medik dan pelayanan penunjang non medik Pembelajaran dan Pertumbuhan: 1. Memiliki kondisi lingkungan kerja yang mendukung 2. Memiliki budaya kerja yang sesuai visi organisasi 3. Meningkatkan kapabilitas Peningkatan kompetensi dan keahlian karyawan Peningkatan
PelayananPrima Bagi Rumah Sakit Hotel Ibis, Yogyakarta | 25 - 27 Maret 2019 | Rp 5.900.000 per peserta Hotel Ibis, Yogyakarta | 01 - 02 April 2019 | Rp 5.900.000 per peserta Hotel Ibis, Yogyakarta | 08 - 10 April 2019 | Rp 5.900.000 per peserta Hotel Ibis, Yogyakarta | 15 - 17 April Pelayanan Prima Bagi Rumah Sakit - PASTI JALAN Read More »
Persepsi perawat terhadap upaya pelayanan prima di rumah sakit. HOLISTIK JURNAL KESEHATAN 14 (2):310-320. DOI: 10.33024/hjk.v14i2.1401. CC BY-NC 4.0. Download full-text PDFRead full-text. Download
Dalam memenuhi kebutuhan pasien tersebut, pelayanan prima menjadi utama dalam pelayanan di rumah sakit. Pelayanan prima di rumah sakit akan tercapai jika setiap seluruh SDM rumah sakit mempunyai ketrampilan khusus, di antaranya memahami produk secara mendalam, berpenampilan menarik, bersikap ramah dan bersahabat,
Dr. Andrew S Setiawan and Rumah Sakit Gading Pluit - Rumah Sakit Gading Pluit was inaugurated on June 7, 2005 and obtained ISO 9001: 2000 certificate on June 10, 2006 and since then, GADING PLUIT Hospital has been striving to be at the forefront by opening a new service center to facilitate public access to the latest health facilities WITHOUT MUST GO OUT OF THE STATE.
Kepada Kepala Rumah Sakit Kabupaten Bulukumba, terkhusus staff administrasi di Rumah Sakit Kabupaten Bulukumba. Terima kasih atas segala bantuannya. 9. Kepada Andi Najamuddin Baso, S.Ars terima kasih atas motivasi dan segala bantuannya sehingga menjadikan jalan panjang yang penulis lalui terasa lebih mudah. 10.
Pengaruh Persepsi Pasien Atau Keluarganya Tentang Pelayanan Rawat Inap Terhadap Minat Untuk Kembali Bila Memerlukan Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2002; PELAYANAN PRIMA Proses Pelayanan Kesehatan Dalam Penerapan Pelayanan Prima Di Rawat Inap Terpadu A1 & A2 Rumah sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2002;
PELAYANANPRIMA DI RUMAH SAKIT. Pelayanan Prima (Excellent Service) adalah usaha melayani kebutuhan orang lain dengan bermutu tinggi dan memuaskan, sedangkan Pelayanan Prima di Rumah Sakit adalah pelayanan terbaik yang diberikan oleh karyawan Rumah Sakit untuk memenuhi bahkan melampaui harapan pengguna jasa .
Pelayanan prima bidang kesehatan Dalam instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.828/MENKES/VII/1999 tentang Pelaksanaan Pelayanan Prima Bidang Kesehatan, dijelaskan bahwa: Berdasarkan aspek aspek kesederhanaan, kejelasan, kepribadian, keamanan, efisiensi, ekonomis, keadilan, ketepatan waktu, kebersihan, kinerja dan juga sikap perilaku
Rumah Sakit Tingkat II Udayana pada mulanya merupakan rumah sakit yang melayani anggota TNI-AD, PNS dan keluarganya serta masyarakat umum sebagai pengguna minor. Sehingga pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut kurang disoroti oleh masyarakat umum. Namun seiring dengan diterimanya pasien peserta BPJS di Rumah Sakit Tingkat II Udayana
pendaftaran rawat jalan terhadap pelayanan prima di Rumah Sakit Umum Kabanjahe Kabupaten Karo tahun 2020. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study survey analitik. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Kabanjahe . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat
Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan ini disusun untuk dipergunakan bagi para pihak terkait, yaitu: 1. Pemerintah Daerah/Dinas kesehatan 2. Sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan radiologi diagnostik, meliputi : Rumah Sakit Puskesmas dengan atau tanpa perawatan
Kota Semarang ini banyak berkembang adanya rumah sakit-rumah sakit, yang tentunya ada yang berada di bawah pemerintah pusat, daerah maupun pihak swasta, sedangkan kebutuhan pelayanan rumah sakit yang berkualitas sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Amanat Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit pasal 6, mengenai tanggung jawab
Rumahsakit Prima adalah rumah sakit umum (RSU) milik Swasta dan merupakan salah satu rumah sakit tipe C yang terletak di wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Rumah sakit ini memberikan pelayanan di bidang kesehatan yang didukung oleh layanan dokter spesialis serta ditunjang dengan fasilitas medis lainnya. Fasilitas dan Layanan. Ambulance
9unO5y. Tingkatkan Kualitas Layanan Rujukan Melalui Standardisasi Rumah SakitDipublikasikan Pada Rabu, 19 Oktober 2022 000000, Dibaca KaliJakarta, 19 Oktober 2022Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa upaya perbaikan pelayanan kesehatan di tingkat rujukan menjadi salah satu prioritas Kementerian Kesehatan dalam transformasi kesehatan. Hal ini disampaikan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia PERSI pada Rabu 19/10 di JCC Senayan.''Kementerian Kesehatan tengah melakukan transformasi kesehatan yang salah satu pilarnya adalah pilar tranformasi layanan rujukan sebagai pilar kedua dari enam pilar. Ada tiga hal dalam pilar layanan rujukan yakni jejaring rujukan, perbaikan rumah sakit vertikal, dan kerjasama internasional,'' ungkap Wamenkes layanan rujukan dilakukan melalui program jejaring rujukan dan pengelompokkan rumah sakit menjadi 3 kategori, yakni Rumah Sakit Madya, Rumah Sakit Utama, dan Rumah Sakit Paripurna. Masing-masing kategori memiliki kapasitas yang Dante menuturkan, pemerataan rujukan melalui optimalisasi jaringan rumah sakit nasional terhadap empat penyakit tersebut akan dicapai 100% pada tahun 2027, dan ditargetkan sudah terealisasi sebanyak 50% di tahun lainnya yakni sebanyak 34 provinsi minimal harus mempunyai Rumah Sakit tingkat Paripurna dan Utama. Kemudian sebanyak 507 kabupaten/kota minimal harus memiliki Rumah Sakit tingkat Madya yang mampu melakukan pelayanan Kesehatan yang lebih baik daripada layanan yang ada sekarang.''Kita telah menyusun anggaran alat yang digunakan di rumah sakit jejaring tersebut sehingga dapat memberikan pelayanan kelas dunia. Untuk memastikan hal tersebut kita mempunyai target yang terukur dari waktu ke waktu,'' kata itu, peningkatan layanan rumah sakit vertikal melalui enam inisiatif internal juga dibangun sebagai salah satu upaya menciptakan rumah sakit yang lebih nyaman untuk masyarakat.''Perbaikan layanan juga dilakukan terhadap fasilitas pendukung lainnya seperti parkir, taman, toilet, ruang tunggu, dan lain sebagainya. Perbaikan dan standardisasi juga dilakukan terhadap waktu pelayanan pasien, upaya mengurangi jumlah penanganan keluhan pasien, kepatuhan jam kerja untuk tenaga kesehatan, penerapan standar rilis dan digitalisasi sistem administrasi serta pelayanan yang terintegrasi. Ini adalah bagian penting untuk meningkatkan kualitas rumah sakit khususnya rumah sakit vertical,'' tutur mutu melalui kerjasama dengan institusi global juga sudah dilaksanakan. Peningkatan mutu dan kualitas rumah sakit tidak hanya dilakukan untuk kemampuan layanan kesehatan, tetapi juga dilakukan terhadap kemampuan manajemen rumah sakit.''Kita juga perlu belajar dengan mereka institusi global bagaimana bisa menjadi rumah sakit kelas dunia dalam sistem manajemen yang didukung oleh sistem layanan kesehatan sehingga menjadi rujukan dari banyak rumah sakit luar negaranya,'' ujar masih banyak masyarakat Indonesia yang melakukan pengobatan di luar negeri. Melalui upaya peningkatan mutu kerjasama internasional ini diharapkan masyarakat dapat lebih percaya dengan rumah sakit yang ada di Indonesia. Serta angka kunjungan rumah sakit luar negeri dapat berkurang jumlahnya.''Semoga kita bersama dapat membangun model transformasi ini di tingkat nasional. Kementerian Kesehatan tidak bisa bergerak sendiri, harapannya PERSI tetap mengambil peran dalam program transformasi kesehatan di tingkat nasional dan sejalan dengan membuat masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dan lebih sehat,'' tutup Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili 021 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id FS.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Berjamurnya fasilitas pelayanan kesehatan baik milik pemerintah ataupun swasta merupakan salah satu dampak dari meningkatnya kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan. Saat ini salah satu unit pelayanan kesehatan seperti rumah sakit berada dalam persaingan bisnis yang sangat ketat. Di dunia kesehatan pun sarat dengan hal bisnis sebab pengobatan dan pelayanan kesehatan saat ini bisa dikatakan harganya melangit. Dikarenakan banyaknya rumah sakit yang bersaing dalam pemberian pelayanan terbaik, membuat pasien harus diberikan pelayanan bersaing agar para pasien tersebut tidak lari dan memilih rumah sakit dengan perkembangan zaman dan teknologi, di era keterbukaan informasi ini membuat pasien menjadi lebih kritis dalam memilih pelayanan terbaik serta menjadi lebih berani untuk mengungkapkan kritik maupun saran melalui media sosial. Melihat kondisi tersebut agar dapat bersaing dan bertahan di tengah persaingan bisnis rumah sakit yang ketat maka rumah sakit tersebut harus memiliki sumber daya manusia SDM yang berkualitas pula agar pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dapat optimal. Salah satu aspek penunjang terpenting untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkompeten tersebut adalah adanya kemauan dari SDM rumah sakit tersebut untuk maju dan berkembang. Oleh karenanya paradigma dan sikap mental yang berorientasi melayani, serta pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni dalam melaksanakan pelayanan yang prima merupakan hal yang sangat diperlukan dalam mewujudkan SDM handal tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi hal tersbut adalah dengan memberikan pelatihan bagi para pegawai di rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan SDM. UVI Consultant seringkali mengadakan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai wujud kepekaan terhadap permasalahan usaha di bidang kesehatan. Materi khusus dalam pelatihan tersebut yaitu penyampaian tentang definisi dan cakupan pelayanan rumah sakit, definisi, jenis dan karakteristik pelanggan, standar pelayanan prima, penampilan, menyambut pelanggan, berkomunikasi dengan pelanggan, 5 Dimensi Kualitas Pelayanan, Tiga Pilar Pelayanan, Strategi penanganan Keluhan Pelanggan, Strategi pengukuran Kepuasan Pelanggan. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Direksi Rumah Sakit, Manajer dan Supervisor, Customer Service, Dokter dan Paramedis, Karyawan Rumah Sakit dan posisi lainnya yang membutuhkan peningkatan potensi SDM. Lihat Sosbud Selengkapnya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pelayanan Prima adalah sebuah kebutuhan mutlak di Rumah Sakit di era sekarang, karena Rumah Sakit masuk dalam era bisnis murni dengan persaingan yang ketat, baik dari segi pelayanan medis – non medis, pelayanan ke pasien – non pasien, maupun pelayanan fisik – non fisik. Pelayanan prima mempunyai 5 dimensi yang harus dipahami, yaitu personal excellence, excellence communication, service excellence, beyond expectation, dan handling complaint. Lima Dimensi ini tidak bisa dipisahkan satu persatu, namun sebagai satu kesatuan yang terintegrasi. Sebagai Rumah Sakit yang terus berkembang dan ikut meramaikan bisnis kesehatan yang kekinian’, maka sudah seharusnya sebuah Rumah Sakit harus mulai mengembangkan pelayanan prima di tiap sudut layanannya. Definisi pelayanan prima di RS adalah pelayanan terbaik yang diberikan oleh karyawan RS untuk memenuhi bahkan melampui harapan pengguna jasa RS. Harapan ini dipengaruhi oleh Pengalaman masa lalu terhadap layanan RS, kebutuhan personal, informasi layanan yang dijanjikan RS. Pelayanan prima dimulai dari personal excellence, yaitu orang yang bisa menciptakan dan menjaga kebahagiaan dalam dirinya, dengan cara bersyukur, ikhlas, mengampuni, saling memberi dan berpikiran Positif/ positive thingking dalam era pelayanan RS sekarang merupakan sesuatu hal yang agak sulit diwujudkan, baik dari sisi internal maupun eksternal RS. Hal ini banyak dipengaruhi dengan media, pengalaman, dan kondisi yang sudah berubah. Paradigma pelayanan RS era sekarang adalah menjalani konsep dasar bisnis pelayanan melalui deep connection yang menghasilkan suatu pelayanan yang “how to delight costumer”, mampu menyenangkan pelanggan. Dari konsep ini lahirlah suatu gagasan pelayanan prima yang dulu hanya disa ditemukan di pelayanan hotel dan bank. RS tidak hanya dituntut untuk mampu menyediakan dokter dan nakes yang bisa memberikan pelayanan kesehatan, namun RS harus mampu menediakan layanan kesehatan yang bisa menimbulkan rasa puas, pengalaman yang menyenangkan, tidak hanya kesembuhan. Salah satu mekanisme menciptakan personal yang excellence melalui budaya excellence yang terstandard dan diprotapkan. Protap disusun dengan menyesuaikan tuntutan msyarakat dan kemampuan RS. Dari sini, rumah sakit bisa menciptakan standard, seperti menetapkan 5S sebagai salah satu menciptakan budaya pelayanan prima. 5S tersebut adalah Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Definisi Senyum merupakan ekspresi wajah yang terbentuk oleh tertariknya otot-otot di sudut-sudut mulut. 1 2 3 4 5 6 Lihat Money Selengkapnya
Pelayanan Prima Excellent Service adalah usaha melayani kebutuhan orang lain dengan bermutu tinggi dan memuaskan, sedangkan Pelayanan Prima di Rumah Sakit adalah pelayanan terbaik yang diberikan oleh karyawan Rumah Sakit untuk memenuhi bahkan melampaui harapan pengguna jasa . Melaksanakan Pelayanan Prima di Rumah Sakit TKRS- SNARS adalah dengan memiliki kepemimpinan yang efektif yang bersinergi yang positif antara Governing board/ representasi pemilik Direktur/Direksi RS Kepala Bidang/Divisi Kepala Departemen/Unit/Instalasi Pemilik rumah sakit, Peran dan tanggung jawabnya harus diatur , Hospital bylaws yang pada prinsipnya menetapkan dan mengatur tentang tugas, kewenangan, hubungan funsional dan hubungan tanggung jawab antara Governing Body, Admistrator CEO dan Medical Staff di rumah sakit. Menyediakan modal serta dana operasional Menunjuk dan menetapkan Direksi Rumah sakit Menunjuk /menetapkan representasi pemilik Menetapkan Struktur organisasi Menetapkan Regulasi pengelolaan keuangan Memberikan arahan ke rumah sakit Menetapkan Visi dan misi Menilai dan menyetujui rencana anggaran Menyetujui rencana strategi Mengawasi dan membina pelaksanaan renscana strategi Menyetujui diselenggarakan pendidikan profesional kesehatan Menyetujui program peningkatan mutu dan keselamatan pasien Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien Mengawasi hak dan kewajiban rumah sakit Mengawasi kepatuhan penerapan etika b Direktur/Direksi RS Peran, tugas, tanggung jawab dan wewenang harus jelas c Kepala Bidang/Divisi Peran, tugas, tanggung jawab dan wewenang harus jelas d Kepala Departemen/Unit/Instalasi Peran, tugas, tanggung jawab dan wewenang harus jelas Sinergi positif antara Governing board/ representasi pemilik, Direktur/Direksi RS, Kepala Bidang/ Divisi, Kepala Departemen/Unit/Instalasi melalui Peran, tugas, tanggung jawab dan wewenang jelas maka Komunikasi dan integrasi kegiatan meningkat dan pelayanan prima terjadi di rumah sakit
pelayanan prima di rumah sakit